Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

GDP Update: What about Indonesia's Economic Growth in Q1-2016?

ARUM FEBRIANA (21215057) MIKE NOVIANA (24215174) WIDYA ANI (27215135)  1EB21 Darmin Nasution, the Chief Economics Minister of Indonesia, said economic growth of Indonesia in the first quarter of 2016 may be somewhat curtailed as the (food) harvest season has shifted from March to April and May. The harvest season is important for the economy because it causes a multiplier effect. However, government-led infrastructure investment may still be able to push Indonesia's gross domestic product (GDP) growth higher in Q1-2016 compared with the 5.04 percent (y/y) growth of Q4-2015. Nasution said he expects a Q1-2016 GDP growth rate around 5.1 - 5.2 percent (y/y). Sasmito Hadi Wibowo, Deputy of Distribution and Services Statistics at the country's statistics agency (BPS), explained that the harvest season always contributes positively to Indonesia's economic expansion because this season encourages a sharp rise in food production and processed food

PRODUK DOMESTIK BRUTO, PERTUMBUHAN DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI

Gambar
ARUM FEBRIANA (21215057) MIKE NOVIANA (24215174) WIDYA ANI (27215135) 1EB21 PRODUK DOMESTIK BRUTO    Produk Domestik Bruto atau GDP (Gross Domestic Product) merupakan statistika perekonomian yang paling diperhatikan karena dianggap sebagai ukuran tunggal terbaik mengenai kesejahteraan masyarakat.   Hal yang mendasarinya karena GDP mengukur dua hal pada saat bersamaan : total pendapatan semua orang dalam perekonomian dan total pembelanjaan negara untuk membeli barang dan jasa hasil dari perekonomian. Alasan GDP dapat melakukan pengukuran total pendapatan dan pengeluaran dikarenakan untuk suatu perekonomian secara keseluruhan, pendapatan pasti sama dengan pengeluaran. Dalam hal pengukuran, GDP mencoba menjadi ukuran yang meliputi banyak hal, termasuk di dalamnya adalah barang – barang yang diproduksi dalam perekonomian dan dijual secara legal di pasaran. GDP juga memasukkan nilai pasar dari jasa perumahan pada perekonomian. GDP meliputi barang yang dapat